Pengangkatan Rektor Unsulbar Ditolak Mahasiswa - Berita Kampus I Informasi online Mahasiswa
Headlines News :

Info Beasiswa

Info Beasiswa Lainnya... »

Label 1

Komunitas

INFO LOMBA

Info Lomba Lainnya... »
Home » , » Pengangkatan Rektor Unsulbar Ditolak Mahasiswa

Pengangkatan Rektor Unsulbar Ditolak Mahasiswa

Written By Wacana Kampus on 25 Desember 2012 | 13.51.00

WAKAnews, MAJENE -- Ratusan mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) menggelar aksi damai menolak pengangkatan Rektor Unsulbar, Aksan Djalaluddin. Aksi tersebut digelar sore hingga petang, Sabtu 22 Desember, di halaman kampus utama Unsulbar, Kabupaten Majene.

Di halaman kampus, mahasiswa memasang sejumlah spanduk sebagai wujud protes atas keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat (Yapisbar), Anwar Adnan Saleh. Menurut mereka, kebijakan Anwar yang juga Gubernur Sulbar tersebut tidak sesuai mekanisme akademik karena tidak melalui pemilihan di senat.

Dalam orasinya, mahasiswa bertekad akan tetap mempertahankan Prof Dr Abdul Muin Liwa sebagai Rektor Unsulbar. "Perjuangan dan pengorbanan Bapak Rektor Prof Abdul Muin Liwa, wajib dihargai. Atas perjuangan beliau, penegerian Unsulbar sudah di depan mata. Kami tidak tolerir upaya laten untuk menggagalkan penegerian Unsulbar. Jika itu terjadi, kami lawannya," tegas salah seorang orator disambut aplaus ratusan mahasiswa.       

Mahasiswa juga menuntut agar Gubernur Sulbar segera mencabut keputusan tersebut dan mengangkat kembali Abdul Muin Liwa sebagai Rektor Unsulbar.  

"Kami sangat menyayangkan keputusan ini terjadi. Sebab Pak Rektor, Prof Muin Liwa saat ini sedang berjuang dalam proses penegerian Unsulbar. Sayangnya, Pak Gubernur sebagai ketua yayasan melakukan penggantian rektor tanpa pertimbangan lebih dulu," tegas Muliadi, mahasiswa Jurusan Agribisnis Pertanian.

Mahasiswa semester VIII tersebut menambahkan, siapapun berhak dan bisa menjadi rektor. Namun mahasiswa berharap yayasan dapat memberi kesempatan kepada pejuang penegerian sampai puncak perjuangan.
"Sebagai penghargaan, berikanlah kesempatan kepada Muin Liwa untuk menandatangani ijazah angkatan pertama sebagai rektor pertama di Unsulbar," pinta Muliadi diamini segenap mahasiswa di sekitarnya.
     
Menanggapi hal itu, Muin Liwa menilai pergerakan aksi damai mahasiswa merupakan hal wajar. Mahasiswa tidak menghendaki perjuangan penegerian Unsulbar terputus di tengah jalan. "Mereka hanya ingin meluruskan proses pengangkatan rektor yang tidak sesuai mekanisme akademik. Sebab prosesnya tidak melalui pemilihan senat. Saya juga bingung apa yang terjadi saat ini. Kok ada pengangkatan rektor tanpa pemberitahuan awal dan alasan jelas.

Mekanismenya memang sudah keliru, sebab walaupun sifatnya karteker tetapi ada statuta sebagai pedoman dasar yang mengatur tata cara pemilihan rektor," ujar Muin Liwa.

Ia mengakui masa jabatannya sebagai Rektor Unsulbar telah berakhir beberapa bulan lalu. Kendati demikian, tidak berarti mekanisme dan satatuta harus dilanggar. Apalagi pihak yayasan telah menjanjikan akan memperpanjang masa jabatan rektor kepada dirinya.

Terpisah, Aksan Djalaluddin saat dimintai tanggapan menanggapi dingin. Dia meminta agar pengangkatan dirinya sebagai rektor tidak disalahartikan. Alasannya, dia hanya merupakan pejabat karteker sehubungan masa perpanjangan jabatan rektor, Prof Abd Muin Liwa telah berakhir sejak, 1 Desember 2012.

"Saya ditunjuk ketua yayasan sebagai pejabat sementara untuk menunggu proses pemilihan rektor definitif. Fungsi saya hanya untuk memfasilitasi persiapan pemilihan Rektor Unsulbar melalui pemilihan senat yang akan datang," terang Aksan.     

Menurutnya, pengangkatan Rektor Unsulbar merupakan pengisian jabatan yang lowong. Sebab masa jabatan rektor sebelumnya sudah berakhir sejak Juni 2012 dan sudah diperpanjang sampai, 1 Desember 2012. "Apalagi dalam waktu dekat Pak Prof Abd Muin Liwa akan memasuki masa purnabakti sebagai PNS," ujar Aksan.

Sementara itu, aksi protes tersebut disayangkan Wakil Ketua DPRD Sulbar, Arifin Nurdin. Ia berharap semua pihak dapat menahan diri dan menyikapi masalah tersebut dengan bijak. Sikap bijak ini, kata dia, sangat dibutuhkan demi memperlancar proses penegerian Unsulbar yang sedang di ambang penetapan menjadi PTN.    

Legislator yang membidangi Pendidikan dan Kesra ini berharap, dinamika pengangkatan rektor tidak disalahartikan tapi diselesaikan secara arif dan kekeluargaan.
"Sebagai wakil rakyat kami berharap semua pihak duduk bersama mencari solusi yang terbaik agar tercipta suasana aman, damai dan kondusif," pinta Arifin. (Abr/fajar)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Nasional

More on this category »
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Berita Kampus I Informasi online Mahasiswa - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya