Oleh :
Iwansyah (Sekretaris Umum BEM STIKPER GUNSAR Makassar)
Lebih baik bertempur dan
kalah daripada tidak pernah bertempur sama sekali.
“Mulla Shadra”
Menjadi mahasiswa adalah kesempatan Dan Masuk organisasi adalah
pilihan
(Iwansyah)
Hal yang ingin penulis tegaskan
di sini adalah keberadaan “BEM STIKPER Gunung Sari
Makassar” menjadi penting karena kemanfaatannya terpulang kepada
mahasiswa itu sendiri. Mungkin ada yang takut ketika masuk organisasi waktunya
untuk belajar akan terganggu yang pada akhirnya berpengaruh kepada lamanya
studi. Penulis katakan
memang ada sebagian kecil mahasiswa yang lalai kuliah akibat terlalu sibuk
mengurus organisasi. Tapi kenyataan juga membuktikan, betapa banyak penggiat
organisasi yang berhasil lulus tepat waktu, dan dengan indeks prestasi yang
sangat memuaskan dan bahkan orang yang berorganisasi banyak yang sukses dan menjadi penjabat besar. Jadi ini hanyalah masalah manajemen
waktu.
“BEM STIKPER Gunung
Sari Makassar” merupakan wahana bagi mahasiswa
berempati dengan situasi yang terjadi baik di kalangan Kampus maupun di masyarakat. Negara berkembang layaknya Indonesia,
banyak dihadapkan masalah-masalah sosial terutama menyangkut kesenjangan
ekonomi, kesehatan,kecurangan, ketidakadilan, dan ketidakstabilan politik. “BEM STIKPER Gunung Sari Makassar” membawa para anggotanya bersinggungan langsung dengan
persoalan-persoalan ini, sekaligus mengugah rasa kritis untuk mencari solusi
atas apa yang terjadi.
BEM STIKPER Gunung Sari
Makassar menjembatani domain menara gading kampus
yang elitis dengan ruang masyarakat. Sehingga, ketika terbiasa menghadapi
problem kehidupan, mahasiswa tidak lagi canggung bergumul dengan ruang baru, baik
di masyarakat maupun di dunia kerja selepas lulus dari perguruan tinggi.
Dalam suatu organisasi banyak atau sering
kita jumpai masalah dalam organisasi tersebut baik internal maupun eksternal.
Masalah internal misalnya biasanya mencakup susunan kepengurusan,
pembagian kerja yang tidak sesuai, dan banyak pengurus yang mengandalkan egosentris
sehingga melahirkan kontradiksi antar pengurus tapi itu bukan menjadi sebuah
parameter atau batu rentetan bagi pengurus BEM STIKPER Gunung Sari Makassar
untuk mengalah sebab orang yang berorganisasi adalah orang yang memiliki jiwa
yang kuat dan selalu mencari sebuah solusi dan memperjuangkan apa yang di
inginkan demi tujuan untuk mencapai tingkat kebersamaan.
Seperti di kutip dari asumsinya Ketua Umum HMI-MPO Cabang Makassar bahwa “Keberhasilan
adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan
berikutnya tanpa kehilangan semangat” Hal ini harus disikapi bijak bagi
para pengurus BEM STIKPER Gunung Sari Makassar
tersebut, agar tercipta organisasi yang kompak dan solid.
Ini yang dapat kita jadikan
pembelajaran dalam suatu organisasi, organisasi bukan dilihat dari banyaknya
anggota, tetapi bagaimana organisasi tersebut dapat merekonstruksi dan mempertahankan Citra BEM STIKPER Gunung Sari Makassar. Dan juga dapat mengembangkan sikap tanggung
jawab yang tinggi pada setiap
anggotanya
Membentuk organisasi tidaklah mudah. Butuh
tanggung jawab dan tujuan yang jelas, dalam hal ini peran pemimpin organisasi
sangat penting. Koordinasi dan pembagian tugas yang jelas sangatlah
mempengaruhi kinerja dari suatu organisasi tersebut. Saya selaku penulis dalam hal ini mengambil kesimpulan bahwa,
kesukesesan dalam suatu organisasi bukan dilihat dari banyaknya anggota dalam
organisasi tersebut. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana mempertahankan citra BEM
STIKPER Gunung Sari Makassar dan pembagian tugas yang jelas kepada masing-masing
anggota
***Penulis “IWANSYAH”
Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan Di STIKPER Gunung Sari Makassar**
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !