WAKAnews, FAJAR --
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menghapus sistem ujian
tulis dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
2013 mendatang. Tetapi sebagian besar sekolah belum terlalu paham dengan
sistem baru tersebut.
Kepala SMA Negeri 1 Makassar, Sakaruddin berharap pemerintah memberikan sosialisasi lebih banyak kepada pimpinan SMA dan SMK tentang porsi penerimaan mahasiswa jalur undangan. Secara pribadi, kata dia pihaknya sudah mengetahui penghapusan sistem utul itu melalui pemberitaan di media cetak dan di internet. Tetapi sebagian sekolah masih bingung dengan konsep baru itu.
"Tentu sosialisasi dari pemerintah terutama panitia ujian masuk lokal di perguruan tinggi negeri perlu dilakukan," kata Sakaruddin kepada FAJAR Senin, 25 Desember kemarin. Sakaruddin juga mendengar kabar kuota jalur undangan untuk SMA berkategori A tahun depan lebih banyak.
Ia menambahkan bagi SMA Negeri 1 Makassar, penghapusan ujian tulis itu tidak bermasalah. Sekolah ini sudah berpengalaman mengikutkan siswanya dalam jalur undangan pada SNMPTN 2012 lalu. Puluhan siswa SMA Negeri 1 Makassar menembus beberapa perguruan tinggi negeri melalui jalur nonujian tulis tersebut.
Sebelumnya, pembantu rektor bidang akademik Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Sofyan Salam mengatakan seluruh siswa diperkenankan ikut melalui jalur undangan. Menurut dia, pemerintah yang akan menyeleksi lewat mekanisme seleksi berdasarkan nilai rapor dan ujian nasional (UN). Syaratnya, di tahap awal, para kepala sekolah harus memasukkan data para siswa ke dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) melalui laman resmi PDSS.
Sofyan mengatakan pihaknya akan segera melakukan sosialisasi terkait sistem baru penerimaan mahasiswa ini. UNM, kata dia, rutin melakukan sosialisasi setiap menjelang pendaftaran SNMPTN. Bahkan tim PUML UNM, kata dia, selalu melakukan road show keliling daerah untuk sosialisasi. (wk)
Kepala SMA Negeri 1 Makassar, Sakaruddin berharap pemerintah memberikan sosialisasi lebih banyak kepada pimpinan SMA dan SMK tentang porsi penerimaan mahasiswa jalur undangan. Secara pribadi, kata dia pihaknya sudah mengetahui penghapusan sistem utul itu melalui pemberitaan di media cetak dan di internet. Tetapi sebagian sekolah masih bingung dengan konsep baru itu.
"Tentu sosialisasi dari pemerintah terutama panitia ujian masuk lokal di perguruan tinggi negeri perlu dilakukan," kata Sakaruddin kepada FAJAR Senin, 25 Desember kemarin. Sakaruddin juga mendengar kabar kuota jalur undangan untuk SMA berkategori A tahun depan lebih banyak.
Ia menambahkan bagi SMA Negeri 1 Makassar, penghapusan ujian tulis itu tidak bermasalah. Sekolah ini sudah berpengalaman mengikutkan siswanya dalam jalur undangan pada SNMPTN 2012 lalu. Puluhan siswa SMA Negeri 1 Makassar menembus beberapa perguruan tinggi negeri melalui jalur nonujian tulis tersebut.
Sebelumnya, pembantu rektor bidang akademik Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Sofyan Salam mengatakan seluruh siswa diperkenankan ikut melalui jalur undangan. Menurut dia, pemerintah yang akan menyeleksi lewat mekanisme seleksi berdasarkan nilai rapor dan ujian nasional (UN). Syaratnya, di tahap awal, para kepala sekolah harus memasukkan data para siswa ke dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) melalui laman resmi PDSS.
Sofyan mengatakan pihaknya akan segera melakukan sosialisasi terkait sistem baru penerimaan mahasiswa ini. UNM, kata dia, rutin melakukan sosialisasi setiap menjelang pendaftaran SNMPTN. Bahkan tim PUML UNM, kata dia, selalu melakukan road show keliling daerah untuk sosialisasi. (wk)
.jpg)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !