Makassar, wacanakampus.com- Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi
Universitas Negeri Makassar (UNM) menghimpun seluruh Lembaga Pers
Mahasiswa se-Indonesia dalam pelatihan jurnalistik tingkat lanjutan.
"Pada tahap ini, materi jurnalistik yang diangkat lebih mengerucut
pada tema investigasi. Kami tidak lagi bertolak pada jurnalistik tingkat
dasar," ungkap Ketua Panitia Sitti Marlina.
Selain diklat, pembukaan yang berlangsung di lantai III Rektorat UNM
tersebut dirangkaikan dengan seminar nasional yang mengusung tema "UU
Intelijen vs Kode Etik Jurnalistik". Hadir sebagai pemateri Bambang
Harymurti dari Dewan Pers, pakar Hukum Pidana Profesor Hambali Thalib,
dan Ketua Komisi Informasi Publik Pusat Abdul Rahman Ma’mun.
Selain itu, peserta juga akan melakukan kunjungan wisata ke beberapa
tempat bersejarah di Makassar. "Berhubung sebagian pesertanya adalah
orang dari luar Sulawesi, maka kami juga akan perkenalkan kearifan
budaya lokal Makassar," ujarnya.
Kegiatan ini akan berlangsung selama empat hari dan akan berakhir
pada Minggu, 8 April mendatang. Para peserta yang mengikuti diklat ini
diseleksi menurut artikel yang dikirimkan masing-masing peserta.
Sehingga panitia hanya akan memilih 30 orang terbaik dari lembaga pers
mahasiswa se-Indonesia.
Pemimpin Umum LPPM Profesi Rahmat Fadhli berharap diklat ini bisa
menjadi tempat menimba ilmu bagi seluruh lembaga pers mahasiswa di
Indonesia. "Kami pikir, inilah salah satu bentuk kepedulian kami bagi
perkembangan dunia jurnalistik di Indonesia," ujarnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !