WAKAnews, MAKASSAR - Puluhan aktivis Ikatan Mahasiswa Darud
Dakwah Wal Irsyad (IMDI) dari beberapa kabupaten dan kota belajar
jurnalistik di Kantor Pengurus Besar (PB) Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI),
Jl Nuri, Makassar, Sabtu (29/12/2012). Kegiatan berlangsung mulai,
Jumat (28/12/2012) hingga Senin (31/12/2012).
Instruktur dari jurnalis Tribun Timur, yakni AS Kambie, Nur Thamzil Tahir, Edi Sumardi, Ilham Mangenre Arung Pallime, dan layouter Abd Rahman.
Aktivis mahasiswa DDI tampak penuh semangat menerima bahasan jurnalistik. Rasa ingin tahu mereka terhadap proses kerja jurnalis begitu tinggi. Pertanyaan bertubi-tubi pun hinggap pada instruktur.
Seorang peserta Muhammad Sabir Putra Sulaeman, menanyakan, misi jurnalis yang kekinian dan bagaimana menghadapi narasumber yang kerapkali mendramatisir suasana.
"Ada yang disebut agenda setting, itu seringkali dimainkan politisi apalagi menjelang Pilgub Sulsel 2013 ini, nah bagaimana wartawan mengidentifikasi dan kemudian menulis berita di mana tetap menjaga misinya sebagai pembela publik, mendidik publik ke jalan yang benar?" Tanya Sabir Putra Sulaeman sekaligus alumnus Pondok Pesantren DDI Mangkoso Barru.
Tak puas dengan itu, Sabir yang juga mahasiswa jurusan Filsafat Aqidah Universistas Islam Negeri Alauddin Makassar ini, kembali melempar pertanyaan terkait bagaimana seorang jurnalis menjaga idealismenya.
"Saat sekarang ini, jurnalis cenderung dimanfaatkan atas agenda setting politisi itu, nah apakah masih ada wartawan yang mampu menjaga idealismenya, melawan bentuk-bentuk rekayasa sosial itu, dan bagaimana dia bisa bertahan agar tidak punah di jalan dakwah ini?," Sabir Putra Sulaeman menambahkan disambut aplaus puluhan rekan-rekannya. (wk/tribuntimur)
Instruktur dari jurnalis Tribun Timur, yakni AS Kambie, Nur Thamzil Tahir, Edi Sumardi, Ilham Mangenre Arung Pallime, dan layouter Abd Rahman.
Aktivis mahasiswa DDI tampak penuh semangat menerima bahasan jurnalistik. Rasa ingin tahu mereka terhadap proses kerja jurnalis begitu tinggi. Pertanyaan bertubi-tubi pun hinggap pada instruktur.
Seorang peserta Muhammad Sabir Putra Sulaeman, menanyakan, misi jurnalis yang kekinian dan bagaimana menghadapi narasumber yang kerapkali mendramatisir suasana.
"Ada yang disebut agenda setting, itu seringkali dimainkan politisi apalagi menjelang Pilgub Sulsel 2013 ini, nah bagaimana wartawan mengidentifikasi dan kemudian menulis berita di mana tetap menjaga misinya sebagai pembela publik, mendidik publik ke jalan yang benar?" Tanya Sabir Putra Sulaeman sekaligus alumnus Pondok Pesantren DDI Mangkoso Barru.
Tak puas dengan itu, Sabir yang juga mahasiswa jurusan Filsafat Aqidah Universistas Islam Negeri Alauddin Makassar ini, kembali melempar pertanyaan terkait bagaimana seorang jurnalis menjaga idealismenya.
"Saat sekarang ini, jurnalis cenderung dimanfaatkan atas agenda setting politisi itu, nah apakah masih ada wartawan yang mampu menjaga idealismenya, melawan bentuk-bentuk rekayasa sosial itu, dan bagaimana dia bisa bertahan agar tidak punah di jalan dakwah ini?," Sabir Putra Sulaeman menambahkan disambut aplaus puluhan rekan-rekannya. (wk/tribuntimur)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !