Kurikulum 2013, Guru Bahasa Daerah Terancam Nganggur - Berita Kampus I Informasi online Mahasiswa
Headlines News :

Info Beasiswa

Info Beasiswa Lainnya... »

Label 1

Komunitas

INFO LOMBA

Info Lomba Lainnya... »
Home » , » Kurikulum 2013, Guru Bahasa Daerah Terancam Nganggur

Kurikulum 2013, Guru Bahasa Daerah Terancam Nganggur

Written By Wacana Kampus on 31 Desember 2012 | 14.39.00

WASCANAKAMPUS.com, BANDUNG - Guru pengajar bahasa daerah di Indonesia terancam kehilangan pekerjaan jika Kurikulum 2013 yang kini masih dalam tahap uji publik jadi diterapkan.

Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Iwan Hermawan menyatakan, Kurikulum 2013 yang meniadakan mata pelajaran muatan lokal (mulok) akan berpengaruh tidak hanya kepada guru pengajar bahasa Sunda, tetapi juga kepada seluruh guru pengajar bahasa daerah di Indonesia dan mahasiswa yang mendalami bahasa daerah.

"Bukan guru bahasa sunda saja yang terancam, guru bahasa padang, Bali, Jawa, dan pengajar bahasa daerah lainnya di Indonesia juga terancam kehilangan pekerjaannya," kata Iwan, di sela aksi budaya menolak kurikulum 2013 di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Senin (31/12/2012).

Perubahan kurikulum, menurut Iwan, mereduksi mata pelajaran mulok khususnya pelajaran bahasa daerah. Kurikulum baru akan mengintegrasikan pelajaran bahasa daerah ke dalam pelajaran seni budaya dan olah raga. Dengan begitu, pengajar seni, budaya, dan olah raga akan disatukan. Maka selain mengancam guru bahasa daerah, Kurikulum 2013 juga mengancam guru pengajar mulok lainnya seperti guru bahasa inggris SD dan TIK.

Iwan mengimbuh, kurikulum baru ini akan mulai diberlakukan Juni 2013. Para guru mulok hanya memiliki enam bulan sebagai persiapan. "Persiapan enam bulan ini tidak akan cukup, maka kami menolak Kurikulum 2013," tegasnya.

Menurutnya, perubahan Kurikulum 2013 bukan inisiatif Kemendikbud. Iwan menuduh, ada desakan politis dalam penyusunan kurikulum ini.

"Ini karena kepentingan kapitalis yang diuntungkan penerbit karena nantinya ada buku pelajaran baru. Penyusunan kurikulum jelas merugikan, juga tidak melibatkan guru," tandasnya.

Seorang guru bahasa sunda dari Banten yang turut aksi menolak kurikulum, Deni, mengaku khawatir dengan adanya Kurikulum 2013. Dia khawatir bukan karena dirinya akan kehilangan pekerjaan, tetapi akan banyak guru yang jadi korban.

"Kurikulum 2013 jelas ini mengancam guru-guru mulok. Makanya saya ikut aksi," kata Deni,  yang datang bersama beberapa guru bahasa daerah dari Banten. (wk/okezone)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Nasional

More on this category »
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Berita Kampus I Informasi online Mahasiswa - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya