Sampean, Korkom HMI-MPO Makbar |
Keberadaaan agama dalam setiap identitas kelompok yang menempati ruang dan jiwa dalam setiap sektor kewilayahan yang memiliki pandangan dunia tertentu untuk menata kehidupan manusia yang manjadi konsepsi fitrawi manusia untuk membangun masyarakat menuju ketaraturan untuk menggapai sebuah peradaban. Kebutuhan hidup manusia yang normalitas senantiasa dicari melalui perenungan panjang dengan segala keraguan yang ada pada diri manusia untuk pengabdian terhadap kebenaran sehingga agama menjadi tolak ukur sebuah kebenaran. Karena agama menurut Max Weber adalah sumber moral dan nilai-nilai sosial yang dharapkan oleh masyarakat yang akan diinternalisasikan oleh individu pada kehidupan yang objektivitas untuk menjadi aturan yang universal dalam masyarakat.
Agama dan kebenaran dua hal yang sama sekaligus berbeda dalam konsepsi realitas, hal ini merupakan analogi yang kontradiktif untuk menganalisis pemahaman dan realitas yang terjadi dalam masyarakat dengan kondisi kehidupan manusia atas keberadaan agama di tengah-tengah masyarakat yang mengahadirkan kesadaran bentukan dalam diri manusia. Agama saat ini hanya hadir sebagai dogmatis lewat medium retorika untuk mengimunisasi kesadaran manusia tentang kehidupan yang normalitas dengan segala ideologi egosentrisme yang melahirkan benturan agama di skala makro dan benturan aliran yang bermashab di skala Mikro dalam tubuh kerancuan pengetahuan umat manusia yang melahirkan ilusi identitas keberadaan agama pada masyarakat yang menimbulkan kakacauan mengenai kebenaran sehingga agamapun di reduksi menjadi ajang pembenaran dengan intrepretasi manusia.
Keberadaan agama saat ini hanya sebagai pembenaran belaka terhadap tindakan yang bersifat destruktif terhadap sistem sosial yang equilibrium saat agama sudah menjadi mapan saat ada keberadaan pembawa risalanya. Era kontemporer nilai agama sudah menjadi hasil derekonstruksi nilai-nilai kebenaran dari kemurnian ajaran kebenaran agama tersebut. Sehingga melahirkan embrio perbedaan mashab-mashab dan aliran-aliran tentang ajaran tersebut yang memunculkan pluralitas dalam masyarakat melalui rasionalitas dan intetpretasi dalam pedoman pokok tersebut (kitab suci).
Peristiwa ini dapat dilihat dari, perkembangan masyarakat yang beragama dalam mencari sebuah kebenaran yang hakiki yang disertai dengan kepentingan individu dan kelompok untuk mengakuinya bahwa dialah yang paling benar, peristiwa inilah yang terjadi pada agama-agama samawi pada manusia seperti majusi, nasrani, islam, kristen lewat pendauran medium kitab suci yang dimilikinya untuk di tafsirkan ulang menurut pandangannya. Sehingga menurut Jacques Derrida bahwa kebenaran adalah intertekstual yang saling betaut tanpa akhir dari teks yang satu dengan teks yang lain sehingga tak pernah selesai dirumuskan dan ditafsir ulang itulah sebuah kebenaran. Pandangan ini menimbulkan kekacauan dalam agama dimana kemurnian kitab suci agama tersebut menjadi tereduksi sehingga kehilangan keontentikannya seperti yang terjadi pada agama-agama samawi sebelum islam. pandangan ini mulai mewarnai dalam islam karena banyaknya penyimpangan dalam agama tersebut. Sehingga agama-gama samawi ini di warnai berbagai pemahaman dan keyakinan yang plural hal ini muncul karena adanya rasionalitas instrumental pada setiap kelompok untuk mencitatakan perubahan yang ideal individualis, tapi efek yang ditimbulkan adalah konflik yang tidak berujung, pemandangan ini bisa dinikmati dalam agama-agama samawi. terkhusus pada agama islam dengan realitas yang terjadi dalam historisnya yang muncul berbagai macam mashab yang memecah belah umat islam dengan banyaknya tendensi politik dari penguasa di zaman itu dan mashabnya, hal ini merupakan awal dari keruntuhan islam dengan saling menjelek-jelekkan sendiri sebagai umat islam sampai dengan hal yang paling banter adalah dengan saling mengkafirkan hal ini bisa simak dari kekalahan Islam dalam Perang Salib dimana pada saat itu tokoh-tokoh islam hanya sibuk membicarakan aliran siapa yang paling benar tanpa memandang persamaan mereka hanya sibuk membicarakan perbedaan diantara mereka.
Sejarah ini di warisi oleh turun temurun oleh islam bahkan pada zaman ini aliran yang ada pada islam semakin kompleks dengan perbedaan pemahaman dimana-mana, namun hal ini merupakan hal yang sangat wajar. Fakta ini tidak lepas pula dari perkembagan zaman sekarang ini dimana pemahaman kemalisme yang mulai merasuki islam sehingga islam menjadi gonjang-ganjing dalam mencari kemurniannya kembali yang dihiasi dengan berbagai aliran yang frontal terhadap aliran lainnya karena pengaruh dari perkembangan zaman ini.
SlotyCity, Johannesburg - Mapyro
BalasHapusSlotyCity 전라남도 출장샵 is located in Johannesburg. The slotycity is a 16-bits casino that 춘천 출장샵 is 김제 출장샵 owned by the Casino Group of Slotycity, a 양주 출장마사지 group of 대구광역 출장마사지