JAKARTA, wacanakampus.com - Indonesia kembali berbangga hati. Di tengah
maraknya aksi demosntrasi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) kaum
muda Tanah Air justru menorehkan prestasi terbaik mereka di kancah
internasional.
Betapa tidak? Tim robot dari tiga perguruan tinggi asal Bandung, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi (IT) Telkom, dan Universitas Komputer Indonesia (Unikom) mendominasi lomba robot cerdas Trinity College Fire-Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) yang berlangsung di Trinity College, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat (AS).
Dalam kompetisi tersebut, tim robot Indonesia berhasil membawa pulang delapan gelar juara internasional. Untuk kategori robot pemadam api divisi beroda, dua robot dari IT Telkom menempati juara satu dan dua, sementara tempat ketiga dihuni robot dari Shepherd University, AS. Demikian seperti disitat dari siaran pers yang diterima okezone, Selasa (3/4/2012).
Pada kategori robot pemadam api devisi berkaki, robot karya IT Telkom dan ITB membawa pulang piala juara satu hingga tiga. Sementara, Unikom menambah koleksi piala dengan menjadi juara satu kateogri RoboWaiter divisi Entry Level serta juara satu dan dua kategori RoboWaiter divisi Advanced.
TCFFHRC 2012 diikuti oleh 130 tim yang berasal dari berbagai negara. Di antaranya, Portugal, Israel dan China. Kegiatan ini merupakan kompetisi tahunan robot cerdas pemadam api besutan Trinity College, Hartford. Kompetisi yang sudah berlangsung selama 19 tahun ini telah menjadi standar acuan kompetisi robot pemadam api di berbagai sekolah dan perguruan tinggi di berbagai belahan dunia.
Aturan pertandingan pada kompetisi TCFFHRC diadopsi pada kompetisi robot di berbagai negara, mulai tingkat regional hingga nasional. Indonesia juga mengadopsi aturan kompetisi di TCFFHRC pada ajang Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) untuk kategori robot beroda dan kategori robot berkaki.
Terdapat beberapa divisi pertandingan pada TCFFHRC. Pada divisi Fire-Fighting, robot secara cerdas dan mandiri berusaha mencari api dalam labirin yang menyerupai denah ruangan rumah, kemudian mematikan api tersebut, dan kembali ke tempat semula. Divisi fire-fighting secara umum terbagi dua, yaitu divisi robot beroda dan divisi robot berkaki.
Sedangkan divisi RoboWaiter, robot bertugas menjadi pendamping orang tua yang memiliki keterbatasan (disable), di mana robot bertugas mengambil piring dari tempat penyimpanan makanan atau kulkas dan memindahkannya ke meja tempat orang tersebut akan makan. Pada devisi RoboWaiter, ada dua kategori, yakni Entry Level dan kategori Advanced.
Betapa tidak? Tim robot dari tiga perguruan tinggi asal Bandung, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi (IT) Telkom, dan Universitas Komputer Indonesia (Unikom) mendominasi lomba robot cerdas Trinity College Fire-Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) yang berlangsung di Trinity College, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat (AS).
Dalam kompetisi tersebut, tim robot Indonesia berhasil membawa pulang delapan gelar juara internasional. Untuk kategori robot pemadam api divisi beroda, dua robot dari IT Telkom menempati juara satu dan dua, sementara tempat ketiga dihuni robot dari Shepherd University, AS. Demikian seperti disitat dari siaran pers yang diterima okezone, Selasa (3/4/2012).
Pada kategori robot pemadam api devisi berkaki, robot karya IT Telkom dan ITB membawa pulang piala juara satu hingga tiga. Sementara, Unikom menambah koleksi piala dengan menjadi juara satu kateogri RoboWaiter divisi Entry Level serta juara satu dan dua kategori RoboWaiter divisi Advanced.
TCFFHRC 2012 diikuti oleh 130 tim yang berasal dari berbagai negara. Di antaranya, Portugal, Israel dan China. Kegiatan ini merupakan kompetisi tahunan robot cerdas pemadam api besutan Trinity College, Hartford. Kompetisi yang sudah berlangsung selama 19 tahun ini telah menjadi standar acuan kompetisi robot pemadam api di berbagai sekolah dan perguruan tinggi di berbagai belahan dunia.
Aturan pertandingan pada kompetisi TCFFHRC diadopsi pada kompetisi robot di berbagai negara, mulai tingkat regional hingga nasional. Indonesia juga mengadopsi aturan kompetisi di TCFFHRC pada ajang Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) untuk kategori robot beroda dan kategori robot berkaki.
Terdapat beberapa divisi pertandingan pada TCFFHRC. Pada divisi Fire-Fighting, robot secara cerdas dan mandiri berusaha mencari api dalam labirin yang menyerupai denah ruangan rumah, kemudian mematikan api tersebut, dan kembali ke tempat semula. Divisi fire-fighting secara umum terbagi dua, yaitu divisi robot beroda dan divisi robot berkaki.
Sedangkan divisi RoboWaiter, robot bertugas menjadi pendamping orang tua yang memiliki keterbatasan (disable), di mana robot bertugas mengambil piring dari tempat penyimpanan makanan atau kulkas dan memindahkannya ke meja tempat orang tersebut akan makan. Pada devisi RoboWaiter, ada dua kategori, yakni Entry Level dan kategori Advanced.
Sumber : okezone.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !