Maraknya berbagi ilmu lintas ruang dan waktu dengan
memanfaatkan teknologi juga turut dilakukan Jurusan Kimia Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Lewat media video conference, para mahasiswa dapat mengakses beragam materi kuliah layaknya pertemuan tatap muka pada umumnya. Bahkan selain materi, dalam video tersebut juga terdapat demo reaksi kimia.
"Hal ini kami lakukan untuk menarik minat mahasiswa terhadap mata kuliah ini," ujar Dosen Jurusan Kimia ITS Nurul Widiastuti seperti disitat dari ITS online, Sabtu (31/3/2012).
Salah satu materi kuliah yang diberikan adalah mengenai Kimia Dasar. Materi ini disampaikan oleh dosen pengampu mata kuliah kimia dasar sekaligus ketua Jurusan Kimia Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, yakni Riyanto.
Nurul menyebutkan, mata kuliah Kimia Dasar sengaja dipilih sebab merupakan fondasi awal dari mahasiswa Jurusan Kimia untuk menerima mata kuliah selanjutnya. Sedangkan pemilihan UII sebagai mitra karena memiliki jurusan yang sama dan fasilitas yang memadai untuk menjalankan video conference.
Rencananya, kuliah jarak jauh ini tidak hanya dijalankan lewat metode video conference, tapi juga fasilitas lain seperti, e-learning dalam pembagian materi maupun kuis online. "Untuk metode video conference sendiri akan dilakukan dua kali, yakni hari ini dan bulan depan," tutur Nurul.
Mahasiswa pun tampak antusias mengikuti kuliah ini. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah pertanyaan yang muncul saat diskusi dengan dosen di UII. Salah seorang mahasiswa, Miratul Alifa mengaku sangat tertarik dengan metode kuliah seperti ini.
"Sangat bermanfaat karena menambah pengetahuan dengan interaksi jarak jauh, tidak seperti kuliah biasa yang hanya lewat slide show," katanya.
Program bernama Global Development Learning Network (GDLN) ini merupakan besutan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) yang didanai oleh World Bank. Lewat program ini, Dikti bertekad membagi konten pendidikan terutama mata kuliah di kalangan perguruan tinggi di Indonesia, baik negeri maupun swasta.
Lewat media video conference, para mahasiswa dapat mengakses beragam materi kuliah layaknya pertemuan tatap muka pada umumnya. Bahkan selain materi, dalam video tersebut juga terdapat demo reaksi kimia.
"Hal ini kami lakukan untuk menarik minat mahasiswa terhadap mata kuliah ini," ujar Dosen Jurusan Kimia ITS Nurul Widiastuti seperti disitat dari ITS online, Sabtu (31/3/2012).
Salah satu materi kuliah yang diberikan adalah mengenai Kimia Dasar. Materi ini disampaikan oleh dosen pengampu mata kuliah kimia dasar sekaligus ketua Jurusan Kimia Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, yakni Riyanto.
Nurul menyebutkan, mata kuliah Kimia Dasar sengaja dipilih sebab merupakan fondasi awal dari mahasiswa Jurusan Kimia untuk menerima mata kuliah selanjutnya. Sedangkan pemilihan UII sebagai mitra karena memiliki jurusan yang sama dan fasilitas yang memadai untuk menjalankan video conference.
Rencananya, kuliah jarak jauh ini tidak hanya dijalankan lewat metode video conference, tapi juga fasilitas lain seperti, e-learning dalam pembagian materi maupun kuis online. "Untuk metode video conference sendiri akan dilakukan dua kali, yakni hari ini dan bulan depan," tutur Nurul.
Mahasiswa pun tampak antusias mengikuti kuliah ini. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah pertanyaan yang muncul saat diskusi dengan dosen di UII. Salah seorang mahasiswa, Miratul Alifa mengaku sangat tertarik dengan metode kuliah seperti ini.
"Sangat bermanfaat karena menambah pengetahuan dengan interaksi jarak jauh, tidak seperti kuliah biasa yang hanya lewat slide show," katanya.
Program bernama Global Development Learning Network (GDLN) ini merupakan besutan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) yang didanai oleh World Bank. Lewat program ini, Dikti bertekad membagi konten pendidikan terutama mata kuliah di kalangan perguruan tinggi di Indonesia, baik negeri maupun swasta.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !