Mahasiswa Tuntut Penutupan THM Clarion
MAKASSAR,WACANAKAMPUS.com-
Sekitar 100 Mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa
Menggugat, Selasa(29/1) mendatangi kantor DPRD kota Makassar mendesak
pihak DPRD Kota Makassar untuk menutup semua Tempat Hiburan Malam (THM)
yang ada di hotel Clarion, Makassar.
Tuntutan mahasiswa ini terkait dengan adanya korban yang jatuh akibat pembunuhan di hotel Clarion beberapa hari yang lalu.
Pengunjuk rasa yang menyampaikan aspirasinya diterima langsung oleh Komisi A DPRD Kota Makassar.
Dalam
aspirasinya, mahasiswa menuntut kepada pihak DPRD untuk segera
mengeluarkan rekomendasi penutupan Tempat Hiburan Malam (THM) yang ada
di Hotel Clarion Makassar.
"Kami menginginkan rekomendasi
tertulis dari pihak DPRD Kota Makassar, karena selanjutnya setelah ini
kami akan ke Polrestabes untuk menuntut pihak Polrestabes memasang
police line di Tempat Kejadian Perkara(TKP), THM Clarion Makassar," Ujar
Eko, Koordinator pengunjuk rasa.
Rahman Pina, Ketua Komisi
A yang menerima aspirasi tersebut di ruang badan anggaran menuturkan
jika kejadian yang terjadi di hotel Clarion menjadi tanggung jawab pihak
hotel Clarion.
"Saya kira ini sudah menjadi tanggungjawab hotel
Clarion, keberadaan hotel yang berbintang 5 ini tentunya punya
pengamanan yang cukup tinggi terhadap pengunjungnya. Sehingga menjadi
aneh ketika ada penikaman di wilayah tersebut," Tegas Rahman Pina.
Ia melanjutkan, kasus ini harus menjadi perhatian khusus Polrestabes untuk segera mengungkap dan menyelidiki kasus ini.
"Saya kira ini adalah tragedi yang sangat disayangkan. Polrestabes harus memasang police line di tempat itu,"lanjutnya.
Sementara
itu, hal senada juga dikemukakan oleh anggota komisi A lainnya,
Mustagfir Sabri. Ia menuntut polrestabes makassar untuk segera
menuntaskan kasus ini secepatnya.
"Usut tuntas kasus kemanusiaan
di clarion. Mengungkap pelaku dan menangkap pelaku sehingga tidak bias
masalahnya,"tegas mantan aktifis HMI ini.
Mustagfir sabri juga
menyayangkan sekiranya pihak Clarion berusaha menutup-nutupi kejadian
ini. Ia meminta kepada pihak Clarion untuk bisa terbuka menjelaskan
kejadian yang sebenarnya.
"Saya kira pihak Clarion harus bisa bekerja
sama dalam mengungkap kasus ini. Kan kita tahu kalau pengamanan di
hotel berbintang itu punya CCTV yang baik. Tentunya ini bisa menjadi
acuan untuk mengunkap kasus secepatnya,"harapnya.
Ia melanjutkan,
jika kejadian tersebut merupakan tragedi kemanusiaan. Dan ini akan
menjadi catatan tersendiri bagi DPRD yang akan dibahas pada rapat kerja
dengar pendapat dengan stakeholder yang berkaitan dengan masalah
tersebut.
Disinggung mengenai adanya pelanggaran jam operasional,
Legislator PDK ini membenarkan jika nanti memang terbukti bahwa kejadian
tersebut terjadi sekitar pukul 4 dini hari merupakan pelanggaran.
"THM
kan sesuai dengan aturan harus tutup jam 2 dini hari, saya kira ini
menjadi catatan tersendiri bagi kami di rapat evaluasi nanti," jelasnya.
Rapat dengar pendapat dengan stakholder sendiri akan dilaksanakan pada hari kamis, (31/1).(*/Nja)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !